Rabu, 01 November 2017

METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

BAB 8
METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

Siklus Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (system life cycle) atau SLC adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsiste, informasi berbasis komputer.  SLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.
Pengelolaan Siklus Hidup
Siklus hidup siatem yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu oleh manajer dari analisis sistem, pemrograman dan operasi. Sekerang manajemen siklus hidup sistem mungkin saja tertentang melewati beberapa tingakat organisasional dan melibatkan manejer di luar jasa informasi.
Tanggung Jawab Eksekutif. ketika sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama atau komite eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembanganya.
Komite Pengarah SIM. Jika tujuan komite tersebut adalah memberikan petunjuk, pengarah, dan pengendalian yang berkesinambungan, komite ini disebut dengan komite pengarah. Jika perusahaan membentuk komite pengarah untuk penggunaan sumber daya komputer perusahaan, digunakan nama komite pengarah SIM.
Komite pengarah SIM melaksanakan fungsi utama yaitu:        
·  Mentapakan kebijakan yang memastikan dukungan komputer untuk mencapai tujuan strategi perusahaan.
·    Menjadi pengendali keuangan dengan sebagai badan yang berwenang memberi persetujuan bagi semua permintaan dana yang berhubungan dengan komputer.
·       Menyelesaikan pertentangan yang timbul sehubungan dengan prioritas penggunaan komputer.

Tahap Perencanaan
Keuntungan dari Merencanakan Proyek CBIS
1.    Menentukan lingkup dari proyek
2.    Mengenali berbagai area permasalahan potensial
3.    Mengatur urutan tugas
4.    Memberikan dasar untuk pengendalian
Langkah-langkah dalam Tahap Perencanaan
1.    Menyadari Masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2.    Mendefinisikan Masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan itu. Manajer hanya mencari untuk mengidentifikasi dimana sebenarnya letak permasalahan dan  apa kemungkinan penyebabnya.
3.    Menentukan tujuan
Manajer dan analisis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai.
4.    Mengidentifikasi Kendala-kendala Sistem
Kendala-kendala sistem penting diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan.
5.    Membuat Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Ada enam dimensi kelayakan:
·   Teknis
·   Pengembalian ekonomis
·   Pengembalian non ekonomis
·   Hukum dan etika
·   Operasional
·   Jadwal
6.    Mempersiapkan Usulan Penelitian Sistem
Penelitian sistem (system study) akan memberikan dasar yang terinci untuk rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analisis akan menyiapkan ususlan penelitian sistem yang memberikan dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisis.
7.    Menyetujui atau Menolak Penelitian Proyek
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra dari  proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu keputusan diteruskan/hentikan.
8.    Menetapkan Mekanisme Pengendalian
Komite pengarah SIM menetapakn pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan.

Tahap Analisis
1.    Mengumumkan Penelitian Sistem
2.    Mengorganisasikan Tim Proyek
3.    Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
4.    Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
5.    Menyiapkan Usulan Rancangan
6.    Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

Tahap Rancangan
1.    Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinci
Beberapa alat memudahkan analisis untuk menyiapkan dokumentasi secara top-down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih terinci. Ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem.
2.    Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Mengidentifikasi konfigurasi peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.
3.    Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.
4.    Memilih Konfigurasi yang Terbaik
Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.
5.    Menyiapkan Usulan Penerapan
Analisis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
6.    Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, penerapan akan disetujui.

Tahap Penerapan
1.    Merencanakan Penerapan
2.    Mengumumkan Penerapan
3.    Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras
4.    Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak
5.    Menyiapkan Database
6.    Menyiapkan Fasilitas Fisik
7.    Mendidik Peserta dan Pemakai
8.    Masuk ke Sistem Baru

Tahap Penggunaan
Tahap penggunaan teridiri 3 langkah :
1.    Menggunakan Sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
2.    Audit Sistem
Penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi semacam ini disebut dengan penelaahan setelah penerapan (postimplementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, Komite pengarah SIM dan pemakai.
3.    Memelihara Sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem (system maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk tiga alas an :
(1)     Memperbaiki kesalahan
(2)     Menjaga kemutakhiran sistem
(3)     Meningkatkan sistem

Menempatkan Siklus Hidup Sistem dalam Perspektif
Spesialis informasi telah membuat modifikasi pada LSC sehingga waktu yang diperlukan untuk menerapkan sistem dikurangi. Dari banyak modifiksai yang dicoba, ada dua hal mendapatkan banyak perhatian. Kedua hal tersebut adalah prototyping dan Rapid Application Development atau RAD.

Prototyping
Prototipe adalah memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah prototipe disebut dengan prototyping.
Jenis-jenis Prototipe
Ada 2 jenis prototipe:
a)    Prototipe jenis I, sesungguhnya akan menjadi sistem operasional.
b)   Prototipe jenis II, suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.
Pengembangan Prototipe jenis I
1)   Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
2)   Mengembangkan Prototipe
3)   Menentukan apakah prototipe dapat diterima
4)   Menggunakan prototipe
Pengembangan Prototipe jenis II
1)   Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
2)   Mengembangkan Prototipe
3)   Menentukan apakah prototipe dapat diterima
4)   Mengkodekan sistem operasional
5)   Menguji sistem operasional
6)   Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
7)   Menggunakan sistem operasional
Prototyping dan Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Bagi sistem berskala kecil, prototyping dapat menggantikan siklus hidup pengembangan sistem. Namun, bagi sistem berskala besar, prototyping dipadukan dengan SDLC.
Daya Tarik Prototyping
Beberapa alasan pemakai maupun spesialis informasi menyukai prototyping :
Ø  Komunikasi anatara analisis sistem dan pemakai membaik
Ø  Analisis dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai
Ø  Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem
Ø Spesialis informasi dan pemakai menghabiskan lebih sedikit waktu dan usaha dalam mengembangkan sistem
Ø  Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Potensi Kegagalan Prototyping
Ø  Ketergesaan untuk membuat prototipe mungkin menghasilkan jalan pintas dalam definisi permasalahan, evaluasi alternative dan dokumentasi.
Ø  Pemakai mungkin begitu tertarik dengan prototipe sehingga mereka mengharapkan sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasional.
Ø  Prototipe jenis I mungkin tidak seefisien sistem yang dikodekan dalam bahasa pemrograman.
Ø  Hubungan komputer-manusia yang disediakan oleh peralatan prototyping tertentu mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Penerapan yang Berprospek Baik untuk Prototyping
Prototyping bekerja paling baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut :
·      Risiko tinggi
·      Interaksi pemakai penting
·      Jumlah pemakai banyak
·      Penyelesaian yang cepat diperlukan
·      Perkiraan tahap penggunaan sistem  yang pendek
·      Sistem yang inovatif
·      Perilaku pemakai yang sukar ditebak

Rapid Application Development
Metodologi yang memiliki tujuan yang sana seperti prototyping, yaitu memberikan respon yang cepat pada kebutuhan pemakai, tetapi dalam lingkup yang lebih luas adalah RAD. RAD adalah seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang terintegrasi yang ada dalam satu kerangka kerja menyeluruh yang disebut information engineering.
Unsur-unsur Penting RAD
       Manajemen. Manajemen khususnya manajemen puncak, harus merupakan orang yang suka bereksperimen, yang suka melakukan hal yang baru atau orang yang cepat belajar menggunakan metodologi baru.
       Manusia. Daripada menggunakan satu tim tunggal untuk mengerjakan semua kegiatan SLC, RAD menyadari efisensi yang dapat dicapai melalui penggunaan beberapa tim yang terspesialisasi. Anggota tim-tim adalah para ahli metodologi dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas khusus mereka.           
        Metodologi. Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD, yang terdiri dari empat tahap :  (1) perencanaan kebutuhan, (2) rancangan pemakai, (3) kontruksi, (4) cutover.
        Peralatan. Peralatan RAD terutama terdiri dari bahasa-bahasa pemrograman generasi keempat dan peralatan CASE yang memudahkan prototyping dan pembuatan kode.

CASE
CASE merupakan singkatan dari computer aided software engineering yang merupakan kategori perangkat lunak yang bertujuan menglihkan  sebagian beban kerja pengembangan sistem dari manusia ke komputer. Tingkat kemampuan peralatan tertentu dapat dinyatakan melalui tempatnya didalam SLC. Empat kategori telah didefinisikan :
·  Peralatan CASE tingkat atas dapat digunakan oleh eksekutif perusahaan saat mereka membuat perencanaan strategis.
·  Peralatan CASE tingkat menengah dapat digunakan selama tahap analisis dan rancangan untuk mendokumentasikan proses dan data dari sistem yang telah ada maupun sistem baru.
· Peralatan CASE tingkat bawah digunakan selama tahap penerapan dan penggunaan untuk membantu programmer mengembangkan, menguji dan menjaga kode.
·   Peralatan CASE terintegrasi menawarkan cakupan kombinasi dari peralatan CASE tingkat atas, menengah dan bawah.

Menempatkan SLC, Prototype dan RAD dalam Perspektif
Siklus hidup sistem, prototyping dan RAD semuanya merupakan metodologi.Tiga metodologi ini merupakan cara-cara yang dianjurkan dalam menerapkan sistem berbasis komputerr.SLC merupakan aplikasi dari pendekatan sistem untuk masalah penerapan sistem komputer, dan berisikan semua elemen pendekatan sistem dasar, dimulai dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan penggunaan sistem.
Prototyping merupakan bentuk pendek dari pendekatan sistem yang berfokus pada definisi dan pemuasan kebutuhan pemakai.Prototyping dapat berada di dalam SLC. Kenyatannya, selama proses pengembangan satu sistem tunggal mungkin diperlukan banyak usaha prototyping.
RAD merupakan pendekatan alternatif untuk tahap rancangan dan penerapan dari SLC.Sumbangan terbesar dari RAD adalah kecepatannya menghasilkan sistem untuk digunakan, yang terutama dicapai melalui penggunaan peralatan berbasis komputer dan tim-tim proyek yang terspesialisasi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazon VS Walmart "Which Giant Will Dominate E-commerce ?"

Amazon VS Walmart " Which Giant Will Dominate E-commerce ? "  ( Manakah Raksasa yang akan mendominasi E-Commerce ) ...